Sabtu, 16 Mei 2015

KEDUNG DALEM

Kedung Dalem adalah nama sebuah desa yang terletak di Kecamatan MAUK,Kabupaten TANGERANG,Kedung Dalem di kelilingi oleh hamparan sawah dan di lintasi oleh anak sungai cisadane, dan di lintasi oleh Jl.Raya mauk - Tangerang walaupun itu hanya melintas di tanah sebelah kebon kelapa dan  Jl. Raya Mauk - Pasar kemis. Penduduk asli masyarakat Kedung Dalem mempunyai dua etnis yaitu jawa dan sunda,etnis jawa di mulai dari kampung Terumbu,Lagoa,Jemakir,Dukuh,Risah,Margasari,Kidoso,Kiladog,Udik, Kijem,dan Kameng.
Sedangkan etnis sunda di mulai dari Kampung Pangid,Blok Masjid Tegal,Bendungan,dan Cikirai Indah,Tanah sebelah kebon kelapa yg berada di Jl.Raya Mauk - Tangerang,Tanah sebelah Tanjakan ini sekaligus wilayah perbatasan Kec.Mauk dengan Kec.Rajeg.
Dari penelusuran ini sepertinya kedua etnis masyarakat Kedung Dalem ini, membagi dua wilayah yaitu etnis sunda menguasai wilayah timur sedangkan etnis jawa menguasai wilayah baratnya Kedung Dalem tentu saja ini berkaitan langsung dengan sejarah MAUK kalau dilihat dari sisi etnis.Karena Mauk sendiri mempunyai sejarah,ketika berdirinya kesultanan Banten pada saat itu banyak masyarakat Cirebon yang berimigrasi ke wilayah Banten.Dan mengapa di Kedung dalem ada etnis sunda ini juga tidak terlepas dari sejarah Mauk yang dahulu kala masuk wilayah kekuasaan kerajaan Padjadjaran. Kalau dari penelusuran di atas dapat di pastikan bahwa etnis jawa dan sunda yang ada di Kedung Dalem adalah penduduk asli.Nama Kedung Dalem sendiri kalau kita mengacuh pada sejarah jaman dahulu adalah : 
KEDUNG = KOLAM DALEM = DALAM (JERO - Bhs Jawa)
atau ada juga,
 KEDUNG = TEMPAT SINGGAH DALEM = Orang-orang keraton (Abdi dalem)."KEDUNG DALEM" Artinya tempat orang-orang keraton singgah.Desa Kedung dalem berjarak 4km dari MAUK dan 21km dari TANGERANG.
Potensi desa Kedung Dalem memang tidak ada yang menonjol selain Pertanian,aktifitas masyarakat Kedung Dalem sendiri saat ini selain bertani dan berdagang banyak yang menjadi karyawan yang terserap oleh keberadaan industri yang berada di Kabupaten Tangerang,dan ada juga yang mengadu nasib ke Jakarta tapi itu jumlahnya tidak banyak.

Tokoh - tokoh Kedung Dalem yang terkenal di Mauk sebut saja H.Pikan,KH,Asnawi dan Kimusa tokoh-tokoh ini sempat menjadi identitas Kedung Dalem di kalangan Masyarakat Mauk dan sekitarnya.Dan ketiga tokoh tersebut mempunyai identitas sendiri-sendiri. H.Pikan seorang tokoh sekaligus Kepala Desa yang terkenal di jamannya,sedangkan KH.Asnawi seorang ulama yang di segani di Kedung Dalem dan sekitarnya,sedangkan Kimusa terkenal dengan ilmu wali nya bahkan sebagian masyarakat Kedung Dalem bahkan Tangerang sering menyebutnya Wali Musa.

Kebudayaan masyarakat Kedung dalem walaupun secara geografis masuk wilayah kesultanan Banten dan kerajaan Padjadjaran tetapi banyak di pengaruhi kebudayaan dari Batavia,atau Betawi kalau di betawi ada ondel-ondel maka di Kedung dalam ada Barongsai di era 80 an di setiap perayaan 17 Agustusan Desa Kedung dalam sering menampilkan arak-arakan Barongsai yang di iringi oleh musik terompet dan gendang pencak silat.Kemudian Lenong dan tanjidor sering di tampilkan di setiap hajatan masyarakat desa kedung dalam.Sementara kebudayaan dari padjadjaran sendiri yang sering di tampilkan dalam setiap hajatan masyarakat kedung dalam adalah Wayang Golek,Wayang Kulit dan Seni tari jaipongan.Namun berjalannya waktu kebudayaan itu tergerus oleh modernisasi jaman bahkan hampir tak lagi di jumpai.

Seiring perkembanganya Kedung Dalem telah beberapa kali mempunyai seorang pemimpin Kepala Desa :

- H.Pikan
- M.Djunaedi
- M.Syaifudin
- M.Mahmud
- M.Jaenudin (jhoni)

Catatan ini seingat penulis saja.

Demikianlah sekelumit cerita perkembangan desa kedung dalam semoga bermanfaat